Minggu, 25 Januari 2015

PUISIKU "UNTUKNYA"


UNTUKNYA

Mengejar pun tiada gunanya ...
Lalu apa yang akan Ia kerjakan?
Sosok cahaya bulan sabit datang
Dengan menyipitkan matanya yang tajam
"Rindu belaian mungil dari kibasan ekornya" bisik beringin
Esok kan lebih lama dari yang diharapkan
"Kau jaga di sana tepat di muara sungai, Jangan sampai lolos!"
Semua terpejam semua terdiam layak menunggu
Menunggu itulah yang terpenting menurutnya
"Kamu ini mengapa? Apa hanya diam saja yang kau anggap usaha?"
"Jika segalanya serba salah mengapa tidak untuk diam?"
Semalam terasa sesaat bagi mereka hari ini
"jangan kalian sia-siakan waktu yang dimiliki, bergegaslah!"
Kali ini fajar tak seperti biasanya yang tersenyum menuntun nelayan kembali pulang
Sejenak mereka terlentang untuk apa yang terjadi nanti
Hingga tiba dimana keceriaan di atas penyesalan
Tersenyum di balik jeruji emas itulah kebahagiaan untuknya    

Apakah kalian melihat apa yang ku lihat?
Menjatuhkan air mata di atas kertas saat jari-jemari menari lihai.

........................... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar